4 Materi Akidah untuk Usia Dini

  • Bagikan

Ibarat kertas polos, anak masih terbilang suci. Kertas, tergantung siapa yang akan mengisi di atasnya. Bila ditulisi al-Quran, maka akan menjadi mushaf. Jika ditulisi cerita fiksi, bisa menjadi novel. Rasulullah SAW bersabda:

ما من مولود إلا يولد على الفطرة وإنما أبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (bersih dan suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi”(HR. Muslim)

Dari sana, penting kiranya menanamkan pendidikan yang baik dan benar kepada anak sejak usia dini. Tentunya, yang sangat berperan di sini adalah TK Islam atau MQ dan MTQ. Namun, yang akan kami bahas dalam tulisan singkat ini adalah beberapa pelajaran yang harus ajarkan kepada anak sejak usia dini, baik oleh lembaga atau keluarga.

1. Allah Sebagai Pencipta Alam Semesta

Dalam urusan ketuhanan, kita tidak boleh enteng sedikit pun. Syekh mushthafa la-Ghulayayni menjelaskan dalam kitab ‘Idzatun Nasyi’in:

السُّكُوْتُ عِنْدَ أَوَّلِ الفَسَادِ يَعْرُوْ مَا تَعْتَنْقِهُ مِنَ العَقَائِدِ، دَاعٍ لِسَرَيَانِ الفَسَادِ إِلَى سَائِرِهِ

“Mendiamkan awal kerusakan yang berkaitan dengan akidah, akan mengundang kerusakan-kerusakan yang lain,”Idzatun Nasyi’in

Bila akidah, khususnya, perihal ketuhanan sangat penting dalam kehidupan, sangat penting pula ditanam sejak dini. Kita tanamkan konsep dasarnya saja. Apa saja? Setidaknya kita mengenalkan bahwa Tuhan itu ada, dan pencipta alam semesta. Semua yang terjadi di dunia atas kehendaknya.

Lebih bagus lagi, bila kita mengenalkan sifat Allah yang mana orang mukalaf wajib mengetahuinya. Yakni, 20 sifat wajib, 20 sifat jaiz, dan 1 sifat jaiz.

Penting pula diajarkan bahwa tidak ada yang menyamai tuhan, dan tuhan tidak sama dengan yang lain. Jangan sampai anak saat belajar salat malah membayangkan menyembah sesuatu yang bukan tuhan, semisal cahaya, sinar, dan semacamnya. Imam al-Ghazali sempat menyampaikan:


  لاَ تَصِحُّ الْعِبَادَةُ إلاّ بَعْدَ مَعْرِفَةِ الْمَعْبُوْدِ

“Tidak sah ibadah (seorang hamba) kecuali setelah mengetahui (Allah) yang wajib disembah”.Imam al-Ghazali

Jadi, mengajarkan perihal ketuhanan jauh lebih penting daripada mengajarkan anak-anak untuk beribadah. Lantaran ibadah tidak cukup, bila mana tidak mengenal apa yang sedang ia sembah.

2. Mengenalkan Para Rasul dan Nabi Allah

Setelah mengenalkan tuhan, tentunya kita juga harus mengenalkan pembawa risalah tuhan, yakni para nabi dan rasul. Minimal, ajarkan 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui orang mukalaf. Sekali-kali, selingi pula dengan kisah-kisah menarik yang ada di al-Quran.

Juga, yang sangat penting diajarkan kepada anak usia dini adalah sifat para Nabi dan Rasul. Tanamkan kepada mereka bahwa para nabi dan rasul pasti jujur, amana, menyampaikan risalah, dan cerdas. Ajarkan pula bahwa para rasul mustahil berdusta, khianat, enggan menyampaikan, dan bodoh. Sampaikan pula kepada anak bahwa para rasul itu manusia, bukan malaikat dan jin, dan bukan pula tuhan, hanya saja para rasul tidak mungkin berprilaku yang dapat mengurangi derajat kenabian.

3. Kenalkan Anak kepada Malaikat

Pada zama di mana malaikat sering diparodikan, penting sebelum tayangan semacam itu ketonton anak, kita menanamkan dulu hakikat malaikat sebagaimana yang ada di kitab. Kenalkan bahwa malaikat tidak makan dan minum. Malaikat makhluk Allah yang tidak pernah berdosa, dan selalu taat. Tidak salah mencabut nyawa, layaknya parodi-parodi malaikat maut.

4. Jadikan al-Quran Sebagai Bacaan Kesukaan Anak

Pernahkah Anda melihat orang-orang yang malas baca al-Quran? Yakinlah, hal itu akibat pendidikan al-Qurannya kurang dipantau. Seharusnya, sejak dini Anak sudah dikenalkan al-Quran, dan diberi tahu bahwa al-Quran adalah firman tuhan yang suci. Beri tahu juga bahwa, Allah menurunkan beberapa kitab suci kepada para rasulnya.

Sekali-kali suruh anak-anak menghafalkan surah-surah pendek yang ada di Juz Amma. Dan jadwalkan mereka tiap hari membaca al-Quran, agar kebiasaan ini terbawa hingga dewasa.

Pada zaman serba mudah ini, sangat mudah menemukan pendidikan yang siap membimbing anak. Di antaranya adalah  TK ISLAM TERPADU AULIYA. Uniknya, kegiatanbelajar-mengajar (KBM) yang satu ini dilakukan secara virtual. Jadi, Anda dapat belajar dari rumah masing-masing.

Pembelajaran dilakukan menggunakan metode Student Active Learning (SAL)

TK yang satu ini memiliki target: tercapainya mayoritas target kurikulum semester 1 Tapel 2020/2021 baik kurikulum nasional maupun kurikulum IKLaS khas Auliya dengan pembelajaran kreatif dan interaktif yang ditandai dengan hasil penilaian/ asesmen/ rapor.

Pengen tahu, silahkan kunjungi websitenya di sini

  • Bagikan

Saya bahagia jika Anda menanggapi artikel ini!

%d blogger menyukai ini: