Terkadang ada yang bertanya: apakah kalender hijriyah dapat digunakan untuk menentukan bulan purnama? Mari saya jelaskan di sini. Namun, sebelum lanjut, jangan lupa kalian salat tahajud. Karena banyak sekali keutamaan sholat tahajud yang tidak kalian ketahui. Kalian hanya bisa mengetahuinya, dengan cara mencobanya.
Hijriyah terkenal dengan istilah qamariyah (rembulan). Karena mememang penentuannya menggunakan perputaran rembulan. Berbeda dengan kalender Masehi, yang terkenal dengan sebutan syamsiyah (matahari). Karena memang mengikuti perputaran matahari.
Nah, dari sini jelas, bahwa karena Hijriyah mengikuti keadaan bulan, maka dapat dipastikan bahwa saat bulan hijriyah menunjukkan angka 15, maka rembulan dalam keadaan purnama. Mengapa demikian? Sini saya jelaskan! Namun, terlebih dahulu, perhatikan gambar berikut ini!
Setelah Anda melihat gambar di atas, Anda akan paham bahwa bulan “berubah wujud” lantaran sinar matahari yang dipantulkan berbeda sudut. Tergantung posisi. Nah, pada tanggal 15 pada bulan hijriyah, bulan memantulkan sinar matahari sepenuhnya. Karena itulah bila saya ditanya apakah kalender hijriyah dapat digunakan untuk menentukan bulan purnama? Jawabannya adalah: iya.
Namun, jawaban yang paling benar adalah bukan hijriyah yang menentukan bulan purnama, melainkan hijriyah mengikuti bulan purnama. Bila purnama tiba, berarti malam itu tanggal 15.