Syiah dalam bahasa arab berartikan pengikut,syiah Ali berarti adalah pengikut Ali. Namun beda halnya dengan ummat islam yang memaknai “kaum syiah” dengan arti kaum yang beri’tiqad bahwa sayyidina Ali Karramallah Wajhah adalah orang yang berhak menjadi khalifah pengganti nabi karena nabi telah berwasiat bahwa pengganti beliau setelah wafat adalah sayyina Ali kw.
Namun pemahaman dari kaum syiah ini sangatlah beda dengan realita sejarah yang telah terjadi di kalangan para khalifah dulu.bahwasanya nabi Muhammad tidak pernah berwasiat unntuk menjadikan sayyidina Ali kw sebagai khalifah pengganti beliau.
sayyidina Ali, siti fatimah,hasan,Husain dan sayyidina abbas bukanlah kaum syiah Karena mereka tak sejalur dalam pemahaman kaum syiah.
Sejarah telah membuktikan:
1-bahwa sayyidina Ali kw dan sayyidatina fatimah ikut serta dalam pembaiatan khalifah abu-bakar as-siddiq walaupun sayyidina ali telat datang dalam pembaiatan itu.
2-sayyidina Ali kw juga ikut serta dalam pembaiatan khalifah ke-2 yakni sayyidina umar bin khattab.
3- sayyidina Ali kw juga ikut serta dalam pembaiatan khalifah ke-3 yakni sayyidina utsman bin affan walaupun beliau termasuk salah seorang calon untuk itu dan salah seorang anggota pemilih.
Beliau tidak mencalonkan dirinya dan tidak memilih dirinya sebagai khalifah.
Andaikata rasulullah SAW memilih sayyidina Ali sebagai khalifah pengganti beliau,maka sayyidina ali tidak akan membiarkan jabatan khalifah itu jatuh ketangan sayyidina abu bakar,uma bin khattab,ustman bin affan untuk mengambil jabatan tersebut.
Sayyidina Ali kw mengetahui bahwasa Rasulullah tidak berwasiat,sebelum kewafatan beliau bahwa yang menggantikan beliau sebagai khalifah adalah Ali.
Dalam hadist bukhari yaitu kitab yang di anggap oleh islam sebagai kitab yang kedua setelah al-quran:
Dari sahabat Nabi ibnu ‘Abbas,beliau mengabarkan,bahwasanya ‘Ali bin abi thalib keluar dari rumah nabi ketika beliau sakit akan wafat,maka bertanya kepada sayyidina Ali: Bagaimana keadaan rasulullah?sayyidina Ali menjawab:Alhamdulillah beliau berangsur sembuh.pada ketika itu dipegang tangan sayyidina ali oleh sayyina abbas bin abdul muthollib lalu berkata: “engkau sesudah 3 hari lagi aan menjadi “hamba tongkat” (akan di perintah orang lain)demi allah saya tahu bahwa rasulluah dalam sakit ini akan wafat,keadaan muka anak-anak abdul mutallib ketika akan wafat.ayo kita masuk kembali ke rasullullah agar kita tahu siapakah gerangan orang yang akan menggantikan beliau setelah beliau meninggal.kalau diserahkan pada kita maka kita sudah tahu dan kalau diberikan pada orang lain maka kita sudah tahu atau kita paksa beliau untuk mewasiatkan jabatan itu pada kita.
Jika kita minta jabatan ini pada nabi dan nabi tidak memberikannya,maka jabatan ini selamanaya tidak akan diberikan orang kepada kita.demi allah saya tidak akan memintanya kepada rasulullah.
hadist shahih riwayat imam bukhari,(fathul bari juz 8 pagina 208).
nyatalah dalam keterangan yang di sebutkan dalam kitab bukhari ini,bahawa ‘Ali tak pernah menerima wasiat dari nabi untuk menjadi seorang khalifah,bahwa nabi tak pernah menunjuk sayyidina ‘Ali sebagai khaliifah yang pertama bahwa Ali,Abbas dan ibnu abbas(karib karib nabiyang terdekat)tidak pernah meminta-minta jabatan kepada nabi dan dapat dipetik jugA bahwa sayyidina ali bukanlah orang yang meni’tiqodkan bahwa jabatab man adalah dari tunjukan nabi,dan bahwa beliau di tunjuk untuk jabatan itu.
Karena itu dapat di simpulkan bahwa sayyidina ali bukanlah penganut paham syiah,bukan golongan syiah dan juga bukanlah imam kaum syiah saja,tetapi juga imam ahlus-sunnnah wal-jamaah dalam arti yang luas.